Renungan Makan Siang

Jalan yang mendaki lagi sukar itu adalah melepaskan budak dari perbudakan. Dan fenomena yang terjadi sekarang adalah susahnya melepaskan diri dari keinginan untuk diperbudak. Kita ini individu yang bebas. Bebas menjalankan apa yang diperintahNya serta bebas mengaktualisasikan apa yang diinginkanNya. Tidak ada peran ‘budak’ bagi seorang manusia untuk manusia yang lainnya. Yang ada hanyalah status ‘hamba’, itupun hanya diperuntukkan kepada Alloh semata. Sungguh lelahnya diri ini ketika melaksanakan perintah yang memang tidak diperintahkanNya. Atau bahkan sebaliknya, sudah ada perintahnya akan tetapi lalai dalam menjalankannya. Kegalauan hidup yang harus segera dituntaskan, dengan penyadaran diri akan eksistensi Allah di muka bumi. Apa yang kau kejar manusia.? Bukankah hanya Dia yang mencintamu melebihi cinta manapun di dunia ini? Dia yang memberimu kesempatan, Dia memberimu penglihatan, Dia menganugerahkanmu pemikiran, dan hanya Dia yang mencukupi segala kebutuhan. Lalu apa lagi yang tidak kau temukan pada Dirinya selain tidak adanya kekurangan melainkan kesempurnaan. Hanya dia yang berhak memperlakukanmu sesuka hatiNya, karena Dia adalah Robb-mu. Hanya Dia yang berkuasa untuk mengaturmu karena Dia adalah Al-Malik Yang Merajaimu. Serta hanyalah Dia satu-satunya yang berhak kau cintai dan kau harapkan kasih sayangNya karena dia adalah Illah-mu. Apalagi yang kau cari wahai manusia..? Bukankah sudah jelas mana jalan yang lurus dan mana jalan yang sesat. Jalan lurus, jalan yang senantiasa membawa manusia dari kegelapan menuju cahaya. Sedang jalan sesat yang mengeluarkan mereka dari cahaya menuju kegelapan. Naudzubillah.. Semoga kita semua senantiasa dalam perlindungan dan kasih sayang-Nya, amin..

Tinggalkan komentar