Arsip

Let’s Be Initiative.. (buat kamu yang sering dapat teguran!)

“Sadar karena ditegur bukan hasil dari inisiatif..” mungkin itu yang saya alami akhir-akhir ini. Menyadari, mengevaluasi dan mentobati segala bentuk penyimpangan diri setelah datangnya sebuah teguran. Bukan hasil penyadaran diri untuk senantiasa menyucikan. Padahal usia saya sudah beranjak semakin tua, akan tetapi tanggung jawab terhadap kewajibannya masih berada di posisi semula. Minimal menyadari atau alert terhadap hal-hal yang bisa menjurumuskan diri. Sehingga kesulitan dan kesedihan karena kehilangan sesuatu pun bisa secepatnya teratasi. Atau bahkan tidak akan sempat menghampiri ketika kita selalu bersiap siaga dengan melakukan antisipasi.

Ingat perkataan orangtua; ada kalanya setiap diri itu Baca lebih lanjut

Coward!

Hanya mental PENGECUT yang tidak ingin dipersalahkan dan selalu mencari kambing hitam. Apa yang kita dapat sekarang adalah hasil dari apa yang kita usahakan dan kita putuskan. Sekalipun Allah senantiasa menggiring kita selalu kepada kebaikan, akan tetapi ketika kita terjebak pada sebuah kemaksiatan, itu adalah murni dari apa yang kita putuskan dan diperjalankan. Karena Allah tidak akan berbuat dzalim terhadap hambanya, akan tetapi hambaNya lah yang selalu aniaya terhadap dirinya sendiri. ‘Suruh siapa mengikuti hawa nafsumu yang terkadang ditunggangi oleh setan untuk menyesatkan!’

“Duh, seandainya dulu saya tidak bergaul dengan orang itu, pasti kehidupan saya tidak akan seperti ini..” Salah satu contoh pemikiran orang pengecut.

Jangan pernah merasa hidup kamu lah yang paling berarti hingga menyepelekan hidup orang lain. Setiap orang memiliki hidup yang berarti buat dirinya sendiri. Dan tugas dari individu adalah menjaga keberartian hidup itu dengan menjalankan apa yang jadi perintah Illahi (ibadah). Jangan hanya menyalahkan orang lain atas keterpurukan yang kita alami, tapi pelajarilah diri kita sendiri kenapa sampai bisa terjadi. Keburukan itu tidak akan sampai bereaksi jika sebelumnya tidak ada respon di dalam diri.

Jadilah sorang PEMBERANI yang mau untuk mengakui dan mampu untuk menghadapi! Jangan kau isi sisa hidupmu hanya dengan meratapi., tapi berusahalah untuk senantiasa mengadakan perbaikan diri dalam menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi..

Sama-sama kita belajar.. #untuk semangatku hari ini, semangat!!

Bulan Eksisnya Para Domba..

“Pak domba, Pak.. Ibu Sapi, Bu…” Teriak seorang wanita pada setiap pengguna jalan, baik yang berada di dalam kendaraan maupun yang sedang berjalan kaki. Panasnya terik matahari membuat dirinya sesekali memicingkan mata karena silau, dengan tak lupa mengipas-ngipaskan tangannya seolah kegerahan. Rasa lelah tentu saja dia rasakan setiap kali dia melakukan penawaran, akan tetapi hal itu terbayar sudah ketika ada seorang konsumen yang datang kearahnya dengan mengatakan; “Saya mau berkurban..”. (Ilustrasi seorang SPG-Domba).

Mendekati momentum Idul Qurban, pamor dari kedua hewan -diantaranya Sapi dan domba- menjadi sangat meningkat. Bagaimana tidak, Baca lebih lanjut

Voice of Islam (Sebuah Renungan)

Keinginan Islam hanyalah satu, mengajak manusia untuk kembali menjadikan Allah sebagai  satu-satunya Pencipta, satu-satunya Yang Merajai serta satu-satunya Yang harus dicintai dan diprioritaskan (Tauhid). Hanya itu, tidak lebih dan tidak berlebihan. Sangat wajar bila Ia menginginkan manusia seperti apa yang dikehendakiNya, mengharuskan kita sesuai dengan apa yang diperintahkanNya, toh Ia adalah Penciptanya. Ia yang menjadikan dan Ia pula yang melenyapkan, memberi hidup juga mencukupi segala kebutuhan, lalu kenapa manusia masih saja merasa takut (untuk mengenali Nya). Bahkan sampai ada yang menyangsikan keberadaanNya, berusaha manggantikan posisiNya, dengan berbuat semena-mena dan zalim terhadap sesama mahlukNya.

Apakah manusia sudah lupa dengan identitas dirinya, sebagai mahluk ciptaan yang hidup dan matinya berada ditangan Yang Menciptakan? Disorientasi peran, menganggap dirinya adalah Tuhan dengan berusaha mengambil alih roda kepengaturan.  Menghalang-halangi manusia lain dari berbuat kebenaran. Menekan, memfitnah, menciptakan huru-hara. Menyepelekan adanya ancaman Tuhan, dan bertindak sesuka hatinya. Apakah ia lupa dengan asal-usulnya dari mana ia diciptakan. Dari setetes mani, dan kini ia menjadi sosok penantang yang nyata!

Dan inginnya Islam itu hanyalah satu; “Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah”. Pegang itu sebagai komitmen!

Anak Rohis―

Bukannya Saya Tidak Peduli!

Dapat sms dari seorang kakak;

Diri dihina tak mengapa, tapi kalau Allah & Rosulnya dihina, kemarahan kita akan jadi amal soleh, sepanjang dilakukan dengan niat & cara yang benar. +628212761xxxx

Entahlah., mungkin ramainya pemberitaan di tv (tentang Innocence of Muslim) menjadi alasan beliau berkirim sms seperti itu. Dan jujur saja, sampai saat ini saya baru tahu sebatas beritanya saja, belum ada keinginan untuk mendonlot apalagi sampai menontonnya. Sehingga saya pun Baca lebih lanjut